Month: March 2016

YFCC INDONESIA

cropped-yfcc-png-2000px.png

Youth for Climate Change (YFCC) Indonesia merupakan organisasi pemuda tingkat nasional yang bergerak dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Organisasi ini dibentuk oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim pada tahun 2011 yang berawal dari kegiatan Youth for Climate Camp yang diadakan setiap tahun. Anggota YFCC Indonesia adalah para pemuda di seluruh Indonesia dengan rentang usia 17 hingga 30 tahun. Dalam pergerakannya YFCC Indonesia menitikberatkan pada edukasi untuk menumbuhkan kesadaran dalam melakukan upaya adaptasi dan mitigasi bencana perubahan iklim yang dimulai dari pola dan gaya hidup sehari-hari.

Dalam pergerakannya, YFCC Indonesia menerapkan sistem desentralisasi yang membagi daerah pergerakan ke dalam 3 wilayah yaitu Wilayah I yang terdiri atas Region Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta, Wilayah II yang terdiri atas Region Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta Wilayah III yang terdiri atas Region Sumatera dan Kalimantan.

VISI MISI YFCC INDONESIA

Visi :

Membangun kesadaran pemuda dalam melakukan upaya adaptasi dan mitigasi bencana berubahan iklim khususnya di Indonesia.

Misi :

  1. Melakukan edukasi dan kampanye terkait upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
  2. Mengembangkan jaringan dan berkonsolidasi dalam upaya mitigasi terhadap perubahan iklim
  3. Mengadvokasi masyarakat dengan pemerintah maupun lembaga terkait dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

SEJARAH YFCC INDONESIA

Pembentukan Youth for Climate Change (YFCC) Indonesia bermula dari Pembentukan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) tanggal 4 Juli 2008 yang diketuai langsung oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang juga menjabat sebagai presiden kala itu. DNPI dibentuk dengan melibatkan 17 badan kementrian dan Badan Meteorologi Kebumian dan Geofisika (BMKG) Indonesia sebagai wujud komitmen pemerintah Indonesia dalam menjawab tantangan yang semakin kompleks dalam pengendalian iklim.

DNPI bertugas merumuskan kebijakan nasional, strategi, program dan kegiatan pengendalian perubahan iklim. Selain itu DNPI bertugas mengkoordinasikan kegiatan dalam pelaksanaan tugas pengendalian perubahan iklim yang meliputi kegiatan adaptasi, mitigasi, alih teknologi dan pendanaan, merumuskan kebijakan pengaturan mekanisme dan tata cara perdagangan karbon, serta melakukan pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan tentang pengendalian perubahan iklim.

Sebagai bentuk tanggung jawab DNPI dalam melaksanakan tugas-tugasnya di atas, maka diadakanlah program Youth for Climate Camp yang pertama kali terselenggara pada tanggal 28-30 Oktober 2011 di Bukit Golf, Sawangan dengan tema “Bertanah-air Satu, Tanah dan Air Indonesia. Program Youth for Climate Camp ini diadakan setiap tahun. Pada tanggal 9-11 November 2012, Youth for Climate Camp diadakan kembali di Sawangan, Depok dengan tema “Mewarisi Semangat Kepahlawanan di Tengah Iklim yang Berbeda” dan pada tanggal 1-3 November 2013 Youth for Climate Camp bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) diadakan di Vila Wiladatika, Cibubur bertema “Berjumpa Menjalin Kebersamaan Ditengah Iklim yang Berubah”

Sejak 2011-2013 Youth for Climate Camp telah menghasilkan banyaknya alumni hingga mencapai ribuan di seluruh Indonesia dan alumni tersebut diberi amanah untuk menginisiasi gerakan lingkungan di daerah masing-masing. Namun dikarenakan belum adanya follow up dan koordinasi yang jelas dari DNPI, banyak alumnus yang hanya terhenti geraknya sampai pada Youth for Climate Camp. Mengamati keadaan seperti itu, beberapa alumnus Youth for Climate Camp yang terdiri atas Pardi, Ibad, Yubi, Marwan, Lita, Tia, Isabella, dan Syauqi tergerak dan berinisiatif membentuk organisasi Youth for Climate Change Indonesia dengan tujuan untuk menampung aspirasi alumni Youth for Climate Camp sehingga dapat berkolaborasi dan berjejaring dengan komunitas atau organisasi lainnya. Melalui kerjasama yang baik antar komunitas atau organisasi, maka diharapkan akan terwujud aksi nyata sebagai upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap pelaksanaan awal Youth for Climate Camp pada tanggal 28 Oktober 2011 dan semangat pemuda dalam mewarisi perjuangan sumpah pemuda maka pada tanggal 28 Oktober 2014 disepakati sebagai hari lahirnya Youth for Climate Change Indonesia. Youth for Climate Change Indonesia dibentuk dengan tujuan untuk mengajak pemuda mewarisi semangat kebangsaan dan mewujudkan semangat nasionalis dalam kepedulian kepada lingkungan hidup khususnya perubahan iklim, mengajak pemuda mendalami nilai agama masing-masing untuk menjadi landasan motivasi kepedulian dan nasionalisme, serta memberikan kesempatan perjumpaan lintas agama secara lebih intensif agar bisa lebih saling mengenal, memahami dan menyikapi permasalahan perubahan iklim.

Di sisi lain sebelum dibentuknya Youth for Climate Change Indonesia, alumni Youth for Climate Camp 2013 dari Daerah Istimewa Yogyakarta telah memprakarsai dibentuknya Youth for Climate Change Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 10 November 2013 yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Namun pada periode 2013-2014, Youth for Climate Change Daerah Istimewa Yogyakarta hanya berjalan selama setengah periode dan sempat mengalami vakum hingga November 2014. Bermula dari Youth for Climate Camp pada tanggal 14-16 November 2014 di Vila Ratu Sukabumi, Bogor dengan tema “Harmonisasi Pemuda dalam Menyikapi Perubahan Ikllim”, YFCC DIY lahir kembali dan beberapa regional dari YFCC Indonesia seperti YFCC Sumatera Utara, YFCC Jambi, YFCC Jakarta, YFCC Jawa Barat, YFCC Jawa Tengah, YFCC Jawa Timur dan YFCC Indonesia Timur pun mulai dibentuk untuk menginisiasi pergerakan di regional-regional.

Pada awal terbentuknya Youth for Climate Change Indonesia, kegiatan yang pertama kali diadakan adalah YFCC Peduli. YFCC Peduli merupakan kegiatan Youth for Climate Change Indonesia untuk membantu korban banjir di Kampung Pulo dengan menyalurkan bantuan langsung kepada para korban banjir tersebut sejumlah tujuh juta rupiah yang diperoleh dari usaha keras panitia Youth for Climate Camp tahun 2014. Selain YFCC Peduli, pada tahun 2014 Youth for Climate Change Indonesia mulai disosialisasikan ke sekolah-sekolah melalui program YFCC Goes to School, turut serta pada pada berbagai agenda promosi seperti Indonesia Climate Change Education Fair maupun Expo ICCEFE di JCC Senayan yang diinisiasi oleh DNPI, serta memperkenalkan diri pada pejabat pemerintah di BPPT, Sarinah dalam agenda 24 Hour Of Climate Reality. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi salah satu media bagi Youth for Climate Change Indonesia dalam membangun jejaring dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga maupun organisasi dalam melakukan aksi.

Sejak pertama kali dibentuk, Youth for Climate Change mendapatkan bimbingan dari DNPI, antara lain Ibu Amanda Katili (Ketua The Climate Reality Project Indonesia), Bapak Rahmat Witoelar (Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim) dan Romo Andang (Aktivis Lingkungan dari Kalangan Pendeta). Namun Youth for Climate Change Indonesia menyadari kesibukan para pembimbing dari DNPI yang tidak dapat selalu mendampingi setiap waktu sehingga Youth for Climate Change Indonesia harus belajar untuk berdiri sendiri dan tidak terlalu bergantung dengan DNPI. Oleh karena itu sebagai organisasi lingkungan yang fokus pada pendidikan perubahan iklim, kini Youth for Climate Change Indonesia telah tumbuh menjadi organisasi independen yang tidak terikat oleh siapapun.

Pada tahun 2015, pemerintahan Republik Indonesia digantikan oleh Bapak Jokowi. Saat itulah DNPI beserta BP-REDD+ yang dibentuk pada masa Bapak Susilo Bambang Yudhoyono ini dibubarkan melalui Peraturan Pemerintah 16 Tahun 2015 yang ditandatangani Bapak Jokowi pada tanggal 21 Januari 2015. Pembubaran tersebut dikarenakan tugas dan fungsi BP-REDD+ dan DNPI diserahkan kepada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Meskipun DNPI telah dilebur ke dalam Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hal itu sama sekali tidak menyurutkan langkah Youth for Climate Change Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang. Justru hal tersebut menjadi tantangan besar bagi Youth for Climate Change Indonesia untuk semakin mandiri di tengah kegamangan bimbingan dari jajaran pejabat pemerintah yang bergerak di bidang perubahan iklim dikarenakan kesibukan mereka di masa transisi pemerintahan. Demi menjawab tantangan tersebut, maka Youth for Climate Change Indonesia 2014-2015 yang dipimpin oleh Pardi selaku Ketua dan Ibad selaku Wakil semakin merangkul alumni Youth for Climate Camp untuk merapatkan diri, menyatukan visi dan misi, penguatan program dan bekerjasama dengan pihak-pihak lain. Bagaimanapun Youth for Climate Change Indonesia merupakan organisasi pemuda di bidang perubahan iklim terbesar yang diakui oleh pemerintah dan dunia, hal tersebut semakin diperkuat dengan diperkenalkannya Youth for Climate Indonesia dalam agenda internasional COP 21 di Paris sehingga Youth for Climate Change Indonesia tidak hanya menjadi sorotan di Indonesia, melainkan juga menjadi sorotan dari berbagai lembaga dan organisasi internasional.